Search

Jumat, 11 Januari 2008

Linus Bendecit Torvalds

Gerombolan Pinguin yang Menaklukan dunia

Ada anekdot soal bagaimana Linus memulai membuat linux. Entah benar atau tidak konon Linus ketika mahasiswa tinggal disebuah asrama dekat kampus di Universitas Helsinski, Finlandia. Saat itu ia sedang gandrung mengoprek computer Minix (SO sejenis Unix) yang berada dikampus ketika musim dingin tiba, dan musim dingin di Finlandia berarti hujan salju dan udara menjadi beku, Linus tak bias sering bolak balik ke kampus hanya untuk mengakses Minix. Kesal dengan situasi itu Linus akhirnya memutuskan untuk membuat Sistem Operasinya sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Linux.
Linus Bendecit Torvalds adalah seorang mahasiswa Ilmu Komputer yang sangat menggemari computer, pada tahun 1990 ia membeli computer IBM-PC Intel 80386, seperti kebanyakan mahasiswa hal yang pertama digandrungi adalah game yaitu game “prince of Persia” yang akhirnya berhenti ketika berkenalan dengan Minix.
Setelah Linus membuat system operasinya sendiri ia mengajukan pertanyaan di forum Usenet dengan judul sederhana “what would U like to see most in Minix ?” yang intinya memgajak pengguna Usenet untuk berkontribusi terhadap system operasi mirip Minix yang dikembangkannya, system operasi itu diletakan pada sebuah server yang dikelola teman Linus, Ari Lemmke.
Yang oleh Ari Lemmke diberikan direktori (folder)bernama Linux untuk digunakan Linus. Yang popular dikalangan pengguna Linux yang berarti Linus’ Unix(Unix-nya Linus), sebenarnya Linus lebih suka untuk memberi nama “freax”(kombinasi dari free dan freak). Linus memulai revolusi dengan menyediakan kode penyusun kernel dari Linux untuk umum. Ia membolehkan siapapun menggunakan dan memodifikasi kode tersebut asalkan memenuhi aturan dalam GPL (GNU general Public License). Mematuhi GPL antara lain berarti wajib menyerahkan kembali kode yang telah dimodifikasikan untuk dikembangkan bersama.
Linus memilih Pinguin untuk maskotnya, konon cerita ketika Linus mengunjungi sebuah kebun binatang di Finlandia ia dipatok seekor penguin yang membuat Linus memilih untuk maskotnya, yang kemudian digunakan juga sebagai maskot Linux. Linux pun semakin popular di tahun 1996.
Berhubungan dengan logo, para hacker yang mengembangkannya berniat membuat logo resmi, sebuah kontes pun digelar online. Yang kini tidak terlalu dikenal, Torvalds yang memilih logo bernama Tux, sebuah penguin gemuk yang digambar oleh Larry Ewing, sebagai maskotnya, dan sejak saat itu Tux pun menclok di hati hacker Linux sebagai maskot system operasi open source tersebut.
Linus seorang yang rendah hati, cucu dari Ole Torvalds itu sering dijuluki sebagai “diktator yang baik hati” karena meski memiliki otoritas terhadap pengembangan kernel Linux, Linus tak pernah melakukan caci maki terhadap produk piranti lunak lain, namun ia tetap dictator keputusannya adalah kurang lebih final dan tidak bias ditolak pengembang Linux lainnya. Dalam hal ini Linus kerap terjebak dalam dilema, misalnya ia disatu sisi mengembangkan proyek open source paling terkenal didunia, tetapi disisi lain ia juga mendukung penggunaan piranti lunak ‘terkunci’ dalam pengembangan Linux. Ia juga mengakui bahwa Linux bias digunakan untuk menjalankan program Digital Rights Management (DRM), meski DRM merupakan salah satu ‘benda’ yang paling dibenci para hacker.

Tidak ada komentar: