Search

Minggu, 30 Desember 2007

Lama tak jumpa

sudah lama ku tak berjumpa denganya, sudah lama ku mengacuhkan mu.

setelah ramadhan pergi kebanyakan orang seperti ku merayakan kemenangan dengan baju baru, pulang kampung, liburan. lalu melewati hari hari berikut nya seperti biasa, tidak ada puasa syawal dapat terlaksana meski ada sedikit niat di hati untuk berpuasa namum niat pun menguap seiring habis nya bulan syawal.
amalan amalan ramadhan pun menghilang, tak ada lagi kesenangan ketika kita makan sahur/buka bersama keluarga. tak ada lagi tarawih.
semakin lama waktu menjauhi ramadhan semakin terkikisku dengan ke munafikan-munafikan diriku.sepertinya aku tergoda oleh setan, iblis yang mengalir dalam darah dan daging ku, kemalasan ku pun semakin menjadi, shalat yang wajib pun mulai ku tinggali/tidak ku laksanakan sepenuhnya (bolong-bolong).
pandangan ku terhadap agama ku mulai berubah, pemikiran ku terhadap agama mulai berubah
shalat yang ku lakukan terasa hambar, aku mulai enggan shalat berjamaah, aku hanya shalat untuk menggugur kan kewajiban saja, dan yang paling parah bahkan aku acuh jika aku belum menjalankan shalat.
hilang rasa yang dahulu. yang jika anda tidak/ belum shalat maka akan ada perasaan yang kurang, perasaan tidak enak, walaupun tidak pantas anda melaksanakan shalat hanya karna perasaan tidak enak.
janji pada diri sendiri untuk meninggalkan yang buruk pun hanya tinggal janji.
setelah ramadhan ku yang paling sia sia kutinggalkan begitu saja tanpa bekas, hari hari selanjut nya yang tanpa semangat ku lalui, hanya ku jalani apa adanya tanpa tujuan, tanpa mimpi, tanpa cita cita.
yang aku yakini untuk terus melangkah walau terseok seok, hanya lah Allah menciptakan ku ke dunia ini tanpa sia sia, yang pasti suatu saat akan berarti paling tidak untuk keluarga.
kemarin malam aku pun membuka kembali lembaran cinta MU, surat sakti MU , tuntunanMU untuk semua mahluk di alam semesta ini.
apa kabar ?
lama tak bersua, sapa ku dalam hati,
audzubilla himinassyaithan nirrajim, (az zumar :48)aku pun mulai membaca sampai selesai.
timpul pertanyaan dalam hati, mana getaran dalam hati mu yang dulu hai manusia, kemana ?
kenapa kau membaca surat sakti ini dengan hambar nya, tanpa rasa, tanpa getaran,
apakah hati ini sudah terlalu hitam kelam hingga tidak bisa lagi menerima resonansi getarannya
entah lah..
aku hanya berharap akan selalu ada maaf bagi hamba yang kotor ini.
dan aku percaya maaf itu kan selalu ada

1 komentar:

NAD mengatakan...

keimanan seseorang tak selamanya selalu berada dipuncak, dia bisa turun dan terseok.... seperti halnya juga kehidupan. suka akan selalu berdampingan dengan duka...dan kita hanyalah manusia 'biasa' yang tak bisa mengatur hati sesuai dengan apa yang kita inginkan ... apapun itu pabila kita masih punya keinginan untuk berubah kita pasti bisa untuk mengubah sesuatu yang buruk dan mengembalikan kembali ke puncak..."whether you believe you can or wheter you belive you can't, you're absolutely right"